Ku raba tulang rusuku
yang menjadi jeruji hatiku
agar ku dapat rasakan pekatnya diriku
Dalam dekapan malam
sajak ku uraikan
dan kesunyian mengarakku
dalam kesyahduan
sajakku satu persatu
hilang dan remuk bersama
mengalirnya sebuah pengakuan
beradu di muara ampunan-Mu
Allahu rabbul izzati
Kamis, 27 Agustus 2009
sajak malam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar